Sinopsis Jodha Akbar Episode Terakhir Bahasa Indonesia - Soul talk- Arwah Jalal berkata bahwa dengan berjalannya waktu semua
semakin menjadi buruk. Rakyat menderita dan orang2 terdekat
kepercayaannya meninggalkannya. Hari-hari itu adalah masa tersulit dalam
hidupnya. Hari yang tak mungkin ia lupakan sebuah kesalahan terburuk
yang ia perbuat.
Sinopsis Jodha Akbar Episode Terakhir Bahasa Indonesia Lengkap Jodha sedang melakukan ritual
pooja di halaman atas istana bersama Moti Bai. Ia mendengar suara Jalal
sedang marah2 kepada para menterinya. Ia marah karena Maan Singh belum
juga bisa ditemukan. Jodha kelihatan tidak senang dengan nada bicaran
dan apa dikatakan Jalal. Jalal berteriak memaki bagaimana kalian bisa
membuat kesalahan bodoh semacam itu? Ia bertanya pada Birbal apa
solusinya? Biasanya Birbal cepat merespons dan memberikan solusi cerdik.
Kenapa sekarang diam saja? Apakah Birbal sengaja karena tak ingin Maan
Singh ditangkap? Maan Singh adalah pengkhianat ia bukan sahabatmu lagi.
Jika mereka tak bisa mengatasi masalah ini maka Jalal sendiri lah yang
akan mengambil alih. Mereka akan merasakan akibatnya jika sampai Jalal
sendiri yang turun tangan.
Ayo kalian segera cari kemana perginya Maan
Singh! Jodha masih meneruskan ritualnya. Raja Birbal sedang berjalan
dan Jodha datang menghampirinya. Jodha dan Birbal saling memberi salam
dan mereka membicarakan tentang perilaku Shahenshah dan juag tentang
Maan Singh. Birbal berkata bahwa ia amat prihatin dan mengerti benar apa
yang sedang dirasakan Jodhan sekarang. Ia tahu Jodhaa amat terpukul
karena kelakuan Jalal. Akan tetapi Jodha tak perlu kuatir karena
Birbal berusaha untuk tetap berada disisi Jala,l akan tetapi Jalal
kelihatannya sudah tak mempercayai Birbal lagi. Ia takut semua orang
kepercayaan yang terbaik akan meninggalkannya sepeti Maan Singh. Jodha
bilang ia akan berbicara dengan Jalal dan berusaha terus. Jodha terlihat
berbicara dengan nada rendah karena merasa sedih. Kemudian mereka pun
berpisah. Birbal meneruskan langkahnya sedangkan Jodha tetap berdiri
disini dengan wajah sendu.
Jalal masih dibawah dan
ketika ia berbalik ada menteri yg bernama Shah Manshur masih berdiri
disana. Jalal memarahinya. Ada ia masih ada disini? Shah melapor pada
Jalal bahwa Benteng sudah hampir selesai. Jalal bilang ia sendiri yg
akan datang melihat benteng. Dari balkon Jodha memanggil nama Shahenshah
dan memohon apakah dia diperbolehkan untuk menemani Jalal kesana? Jalal
mengabulkan permintaan Jodha dan pergi meninggalkan Shah yg tetap
berdiri disana.
Bagian 2
Adegan
memperlihatkan bulan purnama Jodha dan Jalal ditemani Menteri Shah
Manshur berada di lokasi pembangunan benteng. Ada banyak tukang batu
sedang bekerja malam itu. Tiba-tiba ada seorang pekerja yang menghampiri
Jalal sambil berteriak bahwa Tuhan tidak menyukai apa yang dilakukan
Jalal dilokasi ini. Benteng ini tak akan bisa diselesaikan. Wajah Jalal
langsung jadi sangar dan siap meledak amarahnya. Jodha kaget melihat
kejadian ini. Pekerja itu ditangkap pengawal akan tetapi dihentikan oleh
Jalal. Jalal berkata biarkan dia selesaikan bicaranya. Kata tukang itu
Jalal telah menyakiti dan membunuh penduduk lokal yang menentang
pembangunan benteng. Kemudian Jalal menyuruh Shah Manshur utk memberikan
orang itu uang koin supaya ia diam. Orang itu menerima koin itu dan
melihat tulisan nama Jalal disisi sebelahnya hilang dan menghitam. Ia
pun tertawa-tawa. Jalal bertanya ada apa? Ia memperlihatkan koin itu.
Shah dimarahi oleh Jalal apa yang terjadi coba dilihat koin2nya. Shah
memeriksa kantong uang yang dibawanya. Benar saja tulisan nama Jalal
semua hilang dari satu sisi koin tsb. Jalal pun melihat hal tersebut dan
kaget. Sementara itu Jodha terbelalak karena cemas. Jalal memarahi Shah
Manshur ia bilang bagaimana ini bisa terjadi? Pekerja yg tadi diberi
uang terus berteriak2 dan Jalal menyuruh mengusir orang itu keluar.
Jalal kemudian melihat kearah dimana ada makam orang suci. Ia bertanya
kepada Shah. Jalal memberi instruksi kepada Shah Manshur untuk
memindahkan makam itu ketempat lain. Tiba-tiba saja petir menyambar
dilangit dan angin kencang bertiup disana. Sebagian tembok ada yang
terlepas dan berjatuhan menimpa para pekerja. Jalal dan Jodha terkejut.
Jalal dan Shah Manshur memanggil Jodha agar menyingkir ketempat yg
lebih aman. Seorang pekerja lain datang memohon kepada Jalal agar
pekerjaan ini jangan diteruskan. Jalal menyentaknya dan menyeuruh Shah
Mansyur untuk mengkordinasikan pekerja. Kamera lalu memperlihatkan
tembok paling atas benteng retak dan perlahan semakin melebar retaknya .
Jodha memperhatikan hal ini. Ia melihat serangga semacam semut hitam
keluar semakin banyak dari sela-sela retakan itu. Ia pun semakin cemas
dan teringat akan mimpi-mimpi nya kemarin. Jalal memanggil Jodha agar
segera mendekat kepadanya. Jodha malah balik memanggil Jalal agar
memperhatikan Semut-semut hitam yang semakin banyak keluar. Semua persis
seperti apa yang dilihatnya dalam mimpi. Ada seekor semut
besar jatuh dikaki Jalal. Ia pun terpaksa mengusir dengan ujung
pedangnya karena semut itu menempel kencang dikakinya. Jodha semakin
ketakutan dan pandangannya terperanjat keatas. Jalal pun mulai melihat
keatas begitupun semua orang yang ada disana. Semua terperanjat melihat
fenomena aneh ini. Jalal menyuruh semua orang pergi dari sana.
Semut-semut besar itu mulai turun dan beterbangan kebawah. Jalal
kewalahan mengusirnya. Jalal mengambil obor dan menggunakan apinya untuk
mengusir semut-semut yang beterbangan itu. Kewalahan Jalal pun berlari
keluar menghampiri Jodha.
Adegan berpindah ke Jalal yang
sedang berbaring dikelilingi Jodha dan Hamida. Ia sedang diobati karena
luka gigitan serangga tadi. Seorang tabib datang memeriksa luka gigitan
dikaki Jalal. Jalal menjawab ia baik-baik saja. Jodha ngomel kek Jalal
dan memintanya untuk diam. Tabib berkata luka dikaki Jalal aneh. Bahwa
ia belum pernah melihat luka gigitan serangga yang beracun semacam ini.
Jodha kelihatan amat cemas mendengar penjelasan Tabib tadi. Hamida
berkata agar Jodha jangan kuatir. Hamida pamit untuk pergi dan Jodha
bilang ia akan tetap disini menemani Jalal. Jalal bilang bahwa Jodha
juga lelah sebaiknya ia beristirahat saja. Tetapi Jodha ngotot tetap
bersamanya karena ia mencemaskan keadaan suaminya.
Adegan
memperlihatkan Murad berkata kepada Salim bahwa mereka butuh uang lebih
banyak lagi untuk membantu rakyat, yang terkena musibah badai kemarin.
Salim mengiyakan dan memberi ijin untuk itu. Murad harus membuat catatan
dan daftar semua orang yang harus dibantu. Salim dan teamnya terus
melanjutkan rapat mereka.
Malam itu kamera memperlihatkan
serangga-serangga mirip semut hitam itu masuk menyerbu ke dalam kota
Agra. Mereka menyerang masuk kedalam rumah-rumah penduduk.
Bagian 3
Kesesokan
paginya Jalal terlihat rapat dengan para menterinya diruang sidang
istana. Shah Manshur melapor bahwa mereka diserang oleh musuh-musuh dari
Gujarat akan tetapi mereka sendiri tak mampu melakukan serangan balik
karena uang di kas negara sudah dipergunakan untuk membantu rakyat yang
terkena musibah. Jalal kelihatan menahan rasa sakit dikakinya. Ia
memegang erat pedangnya untuk menahan rasa sakitnya. Jodha
memperrhatikan Jalal sambil mengikuti jalannya rapat. Salim, daniyal dan
Hamida juga hadir disana. Jalal bilang gunakan koin-koin yang baru dan
jual lalu gunakan untuk pembiayaan. Birbal menyela ia bilang koin-koin
itu sudah berubah jadi hitam. Jodha dan Hamida berdiri karena kaget
mendengar berita itu Lanjut Birbal koin-koin itu sudah tak ada nilainya
kita tak bisa lagi memakai nya untuk alat tukar uang. Jalal marah ia
bilang kenapa tidak membuat koin-koin baru saja? Para pandai besi bilang
bengkel kerja mereka telah hancur diterpa badai kemarin. Jalal semakin
geram dan menyuruh Salim segera memperbaiki bengkel kerja itu dan
secepatnya membuat ulang koin-koin dengan design nama Jalal disatu
sisinya itu. Haider berkata ada masalah. Jalal marah dan bertanya
masalah apalagi sekarang? Haider menjawab bahwa ada kabar rakyat mereka
diserang serangga aneh. Murad menambahkan serangga sudah memasuki
kota. Jodha terbelalak penuh kecemasan. Jodha baru saja hendak
menghampiri Jalal ketika Hamida menghentikannya. Hamida berkata Jalal
sedang kesal sekarang jangan menghampirinya. Biarkan masalah ini dicerna
sebentar oleh Jalal dan berikan dia waktu berpikir sendiri. Jodha
bilang tetapi ia harus berbicara kepada Jalal dan membantunya.
Adegan
memperlihatkan Haider sedang membuka kotak simpanan uang. Paman
kepercayaannya masuk dan terkagum-kagum melihat uang sebanyak itu.
Bagaimana kalau uang itu dipakai untuk mereka bersenang-senang saja?
Merenovasi tempat hiburan Shaitanpur misalnya. Haider berkata ia tak
butuh uang. Ia tak mau diperbudak oleh uang. Ayahnya Adam Khan mati
karena keserakahannya akan harta. Tujuan hidup nya adalah membalas
dendam kepada Jalal. Membuat Jalal menderita. Paman Haider memujinya.
Haidar memanggil tentara untuk membawa pergi kotak uang itu. Ia menyuruh
mereka membagikan uang itu diantara orang-orangnya dan jangan sampai
dipakai untuk berfoya-foya di tempat hiburan. Tokoh Haider diepisode ini
agak aneh. Disatu sisi ia suka menghabiskan waktu di tempat hiburan =
perbuatan dosa? Lalu disisi lain dia tak mau diperbudak uang
= perbuatan baik? Lalu ia mau membalas dendam = perbuatan jahat/dosa?
Dua sisi yang saling bertolak belakang. Berkepribadian gandakah Haider?
Bagian 4
Malam
ini Jalal sedang berjalan sambil terpincang-pincang dihalaman istana.
Ia sedang berpikir mengapa begitu banyak masalah timbul berturut-turut
di kerajaanya? Terngiang dikupingnya suara-suara para menteri yang silih
berganti melaporkan masalah satu demi satu. Raut wajahnya kehilatan
tegang penuh rasa kesal. Jodha datang menghampiri. Saat Jalal sedang
berpegangan tangan ke salah satu tiang, Ia menahan rasa sakit
dikakinya. Jodha terlihat cemas. Perlahan Jodha memegang bahu Jalal. Dan
Jalal menengok kebelakang karena kaget. Jodha perlahan bertanya apakah
yang sedang dipikirkan Jalal? Jalal diam saja tak menjawab. Jodha
lanjut berkata bahwa ia mengerti Jalal sedang cemas memikirkan akan
masalah-masalah yang timbul. Bahwa Jodha juga tahu ia tak bisa membantu
menyelesaikan masalah-masalah ini, akan tetapi jika Jalal
membicarakannya dengan Jodha, membagi apa yang sedang ada dalam
pikirannya, maka Jalal setidaknya bisa merasa beban itu lebih ringan.
Jodha bilang ia merasa bahwa akhir-akhir ini mereka berdua telah menjadi
renggang. Dahulu Jalal dan Jodha selalu membagi cerita akan semua hal
yang sedang mereka rasakan atau pikirkan. Apa yang terjadi? Kenapa Jalal
tidak mau berbagi dengannya sekarang? Jodha bilang ia kan istrinya.
Mengapa Jalal takut berbagi cerita dengannya? Jalal kesal sambil melotot
dia bilang siapa bilang ia ketakutan? Sambil terus memelototi Jodha ia
berkata ia adalah Shahenshah raja yang menguasai seluruh tanah
Hindustan. Jodha menjawab bahwa tetap saja Jalal tak akan mampu merubah
nasib. Jalal marah sambil tetap berpegangan pada tiang karena diam-diam
ia menahan rasa sakit dikakinya. Jalal menghentikan perkataan Jodha.
Jalal bilang jangan lupa bahwa Jodha sedang berbicara dengan raja maha
besar Hindustan. Oom Jalal gengsi nih ya. Ngak mau ada yang tahu dia
sebenarnya sedang ketakutan dan sedang menahan rasa sakit. Jalal berkata
bahwa ia bisa memiliki segala yang ia mau. Apapun yang ia mau! Sebentar
lagi semua masalah ini akan selesai dan hilang. Semua serangga-serangga
ini akan ditumpas habis olehnya. Jalal kemudian bergerak cepat
meninggalkan Jodha dan begitu ia berada dibelakang Jodha ia pun berjalan
terpincang. Jodha menengok kebelakang dan Jalal sudah berdiri sambil
memegang sebuah guci yang berdiri disana. Sambil membelakangi Jodha ia
lanjut berkata bahwa ia akan mampu menyelesaikan semua masalah. Ia
adalah dewa bagi rakyatnya. Jalal kemudian berjalan lagi meninggalkan
Jodha. Ia menyembunyikan rasa sakit yang disebabkan luka dikakinya.
Jodha sendirian disana. Wajah Jodha terlihat semakin cemas ia berdoa
sambil menangis memohon agar Tuhan memberikan Jalal akal sehatnya
kembali dan membantu menunjukan Jalal kembali ke jalan yang benar
sebelum semua ini menjadi terlambat.
Jalan cerita
nya kok jadi mirip kejadian yang menimpa para Pharaoh (Firaun) di Mesir
ketika mereka diserang wabah. The Plagues of Egypt - terjadi malapetaka
besar terhadap bangsa Mesir. Hal ini terjadi karena sang Pharaoh terkena
kutukan saat terusirnya bani Israil dari sana. Exodus besar-besaran.
Pharaoh dan bangsa mesir akan terkena 10 wabah. Beberapa diantaranya
adalah serangan hama serangga dan binatang kemudian kematian banyak
rakyatnya dikarenakan penyakit.
PRECAP- episode
451 Jalal sedang bersidang dengan para menterinya. Salim ada disana. Ia
berkata kepada Salim bahwa tanaman pertanian rakyat bisa ditanam kembali
akan tetapi kita tak dapat menghidupkan kembali rakyat yang sudah mati.
Ia memerintahkan untuk membakar semua tanaman supaya serangga-serangga
ini musnah semua. Birbal ada disana dan memandang dengan rasa prihatin.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Sinopsis
dengan judul Sinopsis Jodha Akbar Episode Terakhir Bahasa Indonesia. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://palingimut.blogspot.com/2015/04/sinopsis-jodha-akbar-episode-terakhir.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
suci - Sunday, April 5, 2015